Penjelasan umum tentang Bonsai Waru
Daun bertangkai dan berbentuk hati dengan diameter 15 – 20 cm. Bunga berwarna kuning dengan diameter sekitar 10 cm yang terdiri dari lima pias dan intinya berwarna ungu. Buahnya lonjong dengan ujung lancip yang terdiri dari lima kotak yang berisi banyak biji kecil. Waru banyak dipakai sebagai pohon peneduh jalan ataupun pematang sawah. Kulit waru berwarna coklat muda dan berangsur makin menua dengan bertambahnya usia dengan tekstur berbintil yang kasar setelah tua. Karena daunnya yang besar, semula waru tidak dimanfaatkan sebagai bonsai, baru kemudian di sekitar tahun 2000 setelah melihat bonsai Waru dari Taiwan dengan daun yang sangat kecil, barulah Waru dipakai sebagai bahan bonsai. Ada beberapa jenis Waru, yaitu Waru lokal biasa, yang berdaun kemerahan dan Waru bibit dari Taiwan yang berdaun sedikit lebih tebal. Waru bibit India kemungkinan adalah bibit dari Taiwan yang dibawa ke India dan kemudian dibawa ke Indonesia. Yang terang daun waru taiwan atau India sedikit lebih tebal dari waru lokal.
Copyright @ 2024 detikcom. All right reserved
Selamat datang Di Forum VIP Pohon4D , Informasi mengenai kendala Login dan Info terupdate terkhusus pengguna VIP Pohon4D.Minimal Dp : 10RBMinimal Withdraw : 50RB Link Alternatif : https://pohon4dsanur.id/
You are invited to the group POHON VIP. Click above to join.
TKB0 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 0 (nol) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo;
TKB30 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo;
TKB60 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 60 (enam puluh) harikalender terhitung sejak jatuh tempo;
TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan Penyelenggara dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban Pendanaan dalam jangka waktu sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo;
Pohon Waru sebaiknya ditanam di mana?
Pohon waru disarankan untuk ditanam di daerah pantai, di mana pohon ini sering terdapat di daerah tropik dan tumbuh berkelompok di pantai berpasir atau daerah pasang surut.
Ambil Langkah Nyata dengan Menanam Pohon Bersama LindungiHutan HANYA 10 RIBU RUPIAH
LindungiHutan telah dipercaya 40 ribu sahabat alam untuk menanam pohon dengan mudah, transparan, dan berkelanjutan. Kami menjalin kerja sama dengan puluhan petani bibit dan masyarakat sekitar hutan untuk memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Waru (Hibiscus tiliaceus)
2. Klasifikasi tumbuhan
Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Malvales Suku : Malvaceae Marga : Hibiscus Jenis : Hibiscus tiliaceus
3. Deskripsi Tumbuhan
Pohon ini cepat tumbuh sampai tinggi 5-15 meter, garis tengah batang 40-50 cm; bercabang dan berwarna coklat. Daun merupakan daun tunggal, berangkai, berbentuk jantung, lingkaran lebar/bulat telur, tidak berlekuk dengan diameter kurang dari 19 cm. Daun menjari, sebagian dari tulang daun utama dengan kelenjar berbentuk celah pada sisi bawah dan sisi pangkal. Sisi bawah daun berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, panjang 2.5 cm, meninggalkan tanda bekas berbentuk cincin. Bunga waru merupakan bunga tunggal, bertaju 8-11. Panjang kelopak 2.5 cm beraturan bercangap 5. Daun mahkota berbentuk kipas, panjang 5-7 cm, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal, bagian dalam oranye dan akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari keseluruhan ditempati oleh kepala sari kuning. Bakal buah beruang 5, tiap rumah dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah berbentuk telur berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
4. Habitat dan Penyebaran
Waru banyak terdapat di Indonesia, di pantai yang tidak berawa, ditanah datar, dan di pegunungan hingga ketinggian 1700 meter di atas permukaan laut. Banyak ditanam di pinggir jalan dan di sudut pekarangan sebagai tanda batas pagar. Pada tanah yang baik, tumbuhan itu batangnya lurus dan daunnya kecil. Pada tanah yang kurang subur, batangnya bengkok dan daunnya lebih lebar (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
5. Kandungan Kimia dan Kegunaan tumbuhan Dalam pengobatan tradisional, akar waru digunakan sebagai pendingin bagi sakit demam, daun waru membantu pertumbuhan rambut, sebagai obat batuk, obat diare berdarah/berlendir, amandel. Bunga digunakan untuk obat trakhoma dan masuk angin (Martodisiswojo dan Rajakwangun, 1995). Kandungan kimia daun dan akar waru adalah saponin dan flavonoid. Disamping itu, daun waru juga paling sedikit mengandung lima senyawa fenol, sedang akar waru mengandung tanin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
6. Penelitian Antikanker
Chen et al. (2006) mengisolasi beberapa senyawa dari kulit batang waru, yaitu : skopoletin baru (hibiscusin), amida baru (hibiscusamide), bersama 11 senyawa yang telah dikenall yaitu asam fanilat, P-hydroxybenzoic acid, syringic acid, P-hidroxybenzaldehyde, scopoletin, N-trans-feruloytyramine, N-cis-feruloytyramine, campuran beta-sitosterol dan stigmasterol, campuran sitostenone dan stigmasta-4,22-dien-3-one. Dari uji sitotoksik senyawa-senyawa tersebut, terdapat tiga senyawa yang mempunyai aktivitas antikanker sangat baik terhadap sel P-388 dan atau sel HT-29 secara in vitro dengan nilai IC 50 < 4 < µg/ml. Daftar Pustaka Chen JJ, Huang SY, Duh CY, Chen IS, Wang TC, Fang HY., 2006, A new cytotoxic amide from the stem wood of Hibiscus tiliaceus, Planta Med., 72(10):935-8 Martodisiswojo dan Rajakwangun, 1995
Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991
Kontributor : Edison Chrisnanto, Nur Ismiyati, Berlian Dwi Medayati
Editor: Sarmoko, Endang sulistyorini, Rina Maryani, Nur Asyiah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Waru adalah nama tetumbuhan dengan bentuk daun yang khas, yakni seperti jantung (hati) yang bundar. Beberapa spesies tumbuhan yang menggunakan nama ini, di antaranya adalah:
Nama-nama tempat, yang kemungkinan diturunkan dari perkataan waru, di antaranya:
Publish Senin, 23 September 2024
Waru adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.Kecamatan ini berbatasan dengan Kota Surabaya, dan di kecamatan ini terdapat Terminal Purabaya, terminal bus terbesar di Indonesia. Di sisi utara kecamatan ini terdapat Bundaran Waru, yang merupakan pintu gerbang utama Kota Surabaya dari arah barat daya (Mojosari/Ngawi/Kediri/Solo/Yogyakarta) dan dari arah selatan (Malang/Banyuwangi).
Batas wilayah, Kecamatan Waru berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu :
Kecamatan Gedangan, Kecamatan Sedati
Pembagian Administratif :
Kecamatan Waru terdiri atas 17 Desa, yaitu:
Menyehatkan Saluran Pencernaan
Daun waru mengandung zat musilago dan antimikroba yang dapat melapisi dinding saluran pencernaan. Zat tersebut dapat melapisi tenggorokan sehingga tidak rentan mengalami luka maupun radang.
Daun waru juga memiliki antioksidan yang dapat melindungi bagian dinding mukosa lambung agar tidak mengalami gangguan fungsi karena asam lambung naik. Dapat diketahui juga jika daun waru memiliki manfaat untuk mengobati diare berdarah dan amandel yang membengkak.
Meredakan Demam, Flu dan Batuk
Daun waru dipercaya dapat membantu meredakan demam, flu, dan batuk. Caranya, daun waru direbus dengan gula batu yang kemudian air rebusannya tersebut dapat diminum.
Untuk mendapatkan khasiatnya, rebus 10-15 lembar daun waru yang sudah dicuci bersih sebelumnya. Lalu, rebus daun tersebut dengan 3 gelas air dan tunggu hingga mendidih sampai tersisa 1/4 gelas saja.
Daun waru memiliki khasiat yang dapat mengobati bisul. Adapun caranya, yaitu dengan menggunakan 5-10 lembar daun waru yang sudah dicuci bersih. Lalu, tumbuk daun hingga halus dan kemudian oleskan pada kulit yang ditumbuhi bisul.
Daun waru ini dipercaya dapat membantu mempercepat kesembuhan bisul, karena memiliki sifat antibakteri dan anti peradangan.
Ciri-ciri Morfologi Pohon Waru
Pohon Waru mempunyai beberapa ciri-ciri yang membedakannya dari tumbuhan lain. Adapun beberapa bentuk morfologi dan ciri-ciri pohon waru, yaitu sebagai berikut:
Akar pohon waru berbentuk tunggang dan berwarna putih kekuningan. Akar waru disukai oleh masyarakat, karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan di sekitarnya.
Pohon waru (Hibiscus tiliaceus) memiliki batang yang mampu tumbuh mencapai 5-15 meter. Karakteristik dari batang waru, yaitu memiliki kayu yang keras, berbentuk bulat, bercabang banyak, dan berwarna coklat. Batang pohon waru mengikuti kondisi tanah, dimana jika tanah berada di daerah subur maka batangnya akan lurus. Sedangkan, jika pada tanah yang kurang subur maka batangnya cenderung tumbuh membengkok.
Batang kayu waru biasanya dimanfaatkan sebagai peneduh di pekarangan, kayu sebagai perkakas rumah tangga dan pembuatan rangka bangunan.
Daun waru merupakan bagian dari pohon waru yang memiliki banyak manfaat, khususnya untuk kesehatan. Daun dari pohon waru memiliki karakteristik bertangkai, termasuk jenis daun tunggal, dan berbentuk jantung atau bundar telur dengan diameter sekitar 19 cm. Daun tanaman ini memiliki tulang berwarna hijau di bagian bawahnya dan terdapat rambut abu-abu rapat.
Bunga waru memiliki tandan sebanyak 2-5 kuntum bunga yang daun kelopak tambahannya bertaju sekitar 8-11 bunga. Bunga waru ini berwarna kuning sampai jingga muda dengan noda ungu pada pangkal mahkota bagian dalamnya.
Daun mahkota bunga tanaman waru berbentuk seperti kipas yang berkuku pendek dan lebar. Pada saat bunga mulai tua, warna dari bunga waru ini akan mengalami perubahan menjadi kuning kemerah-merahan dan akhirnya menjadi merah.
Buah pada pohon waru memiliki karakteristik berbentuk bulat seperti telur, berambut lebat. Selain itu, buah waru memiliki lima ruang dengan panjang sekitar 3 cm, memiliki bakal biji di setiap buah yang berjumlah banyak dan buahnya berwarna coklat muda.
Baca juga: 10+ Manfaat Pohon Bambu bagi Lingkungan, Manusia, dan Kesehatan
Pohon waru memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Adapun manfaat pohon waru yaitu dapat menjadi tanaman peneduh dan tanaman pelindung abrasi di daerah pesisir.
Waru berperan sebagai tanaman peneduh lantaran pohon ini memiliki batang dan daun yang banyak, sehingga dapat menahan pancaran sinar matahari yang membuat berada dibawah pohon ini menjadi lebih sejuk. Pohon waru juga dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung karena memiliki kemampuan bertahan yang tinggi. Maksudnya, toleran terhadap kondisi kering dan kondisi tergenang, sehingga kuat untuk menahan terpaan ombak.
Daun dari pohon waru sendiri mempunyai banyak manfaat, khususnya pada kesehatan. Pada zaman dahulu, daun waru dimanfaatkan dan dikenal oleh nenek moyang kita sebagai obat tradisional. Masyarakat bahkan telah memakan dan mengolah daun waru untuk mengobati beberapa penyakit. Beberapa manfaat daun waru bagi kesehatan manusia antara lain:
Menyehatkan Rambut
Daun waru memiliki kandungan senyawa saponin dan flavonoid yang membuat daun waru digunakan sebagai salah satu komponen pembuatan sampo. Senyawa saponin dapat memberikan busa alami yang bisa menjadi bahan pencuci rambut, sedangkan flavonoid dapat membunuh bakteri dan virus. Berdasarkan hal tersebut, sampo dari daun waru ini dapat mempercepat pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan.
Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus) adalah jenis tumbuhan kapas-kapasan yang dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah dan berbagai tempat.
Klasifikasi Pohon Waru
Taksonomi Pohon Waru (Hibiscus tiliaceus) sebagai berikut:
Menyembuhkan Luka Luar
Daun waru mempunyai khasiat lain untuk membantu menyembuhkan luka. Daun waru memiliki sifat antiseptik, sehingga dapat membunuh kuman. Alhasil, dapat meredakan penyakit kulit dan menyembuhkan luka. Akan tetapi, masih belum terdapat penelitian yang menunjukkan efektivitas daun waru terhadap jenis penyakit kulit apa saja yang dapat diobati oleh tanaman waru ini
Adakah efek samping daun waru?
Meskipun daun waru terkenal akan banyak manfaatnya bagi kesehatan, tetapi mengkonsumsi daun waru juga dapat menimbulkan efek samping. Diharapkan kepada ibu-ibu yang sedang hamil dan menyusui untuk menghindari mengkonsumsi daun waru. Sebab, dapat memicu keguguran pada ibu hamil dan kurang baiknya campuran daun waru pada ASI. Pastikan sebelum mengkonsumsi daun waru, anda sudah berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.
Penulis: Rayhand Arif Ferdian
Referensi dan rujukan yang digunakan dalam tulisan ini adalah:
Dilliarosta, S. (2020). Pemahaman Pemahaman Masyarakat Pantai Gajah Kelurahan Air Tawar Barat terhadap Pemanfaatan Pohon Waru. SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching, 3(1), 1-6.Indra, R. (2021). Ini 3 Manfaat Daun Waru Untuk Mengatasi Asam Lambungmu. . Diakses pada tanggal 14 November 2022.Kinho, J., Arini, D. I., Tabba, S., Kama, H., Kafiar, Y., Shabri, S., & Karundeng, M. C. (2011). Tumbuhan obat tradisional di Sulawesi Utara jilid i. Manado: Balai Penelitian Kehutanan Manado.Lestari, K. (2020). 8 Manfaat Daun Waru Untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya. SehatQ. https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-daun-waru-yang-akan-membuat-anda-kagum. Diakses pada tanggal 14 November 2022.Mulyani, H., Widyastuti, S. H., & Ekowati, V. I. (2016). Tumbuhan herbal sebagai jamu pengobatan tradisional terhadap penyakit dalam serat primbon jampi jawi jilid I. Jurnal Penelitian Humaniora, 21(2), 73-91.Savenny, D. U., & Dilliarosta, S. (2020). Konservasi Alam Mengenai Pohon di Daerah Padang. SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching, 3(1), 19-29.Susanto, W., Soendjoto, M. A., & Zaini, M. (2019). Kajian struktur populasi waru (Hibiscus tiliaceus) di Kawasan Hutan Pantai Tabanio Kabupaten Tanah Laut AUT. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah. (Vol. 4, No. 3, pp. 618-621).Suwandi, Rina Laksmi H. (2014). Perbanyakan Vegetatif Dan Penanaman Waru (Hibiscus tiliaceus). IPB Press: Bogor.Rahayu, M. I. (2020). 12 Manfaat Daun Waru Untuk Kesehatan dan Kecantikan. DokterSehat. https://doktersehat.com/herbal-a-z/pengobatan-alternatif/manfaat-daun-waru/. Diakses pada tanggal 14 November 2022.